Selasa, 22 Oktober 2013

pertemuan 5



Pengujian (Testing)

Pengujian Aplikasi Web
Pengujian  (Testing)  adalah  instrumen  penting  dalam pengembangan aplikasi web untuk mendapatkan produk yang berkualitas dan seperti yang diharapkan pengguna
Testing  adalah  sebuah  aktivitas  untuk  mengevaluasi kualitas  dari  sebuah  produk  dan  untuk  memperbaiki produk  dengan  mengidentifikasi  kerusakan  dan masalahnya.
Kesalahan  (Error) 
Kesalahan (Error) terjadi  jika  hasil  dari  jalannya  testing tidak sama dengan hasil yang diharapkan. Error  adalah  perbedaan  antara  nilai  atau  kondisi  yang dihitung,  diobservasi,  diukur  dengan  kenyataan, spesifikasi  dan  kebenaran  teori  (IEEE  standard  610.12-1990).
Testing
Testing  tidak  mengarah  keperbaikan  kualitas  walau error telah terdeteksi dan dihilangkan.  Sasaran  utama  testing  adalah  menemukan  error daripada menampilkan kekurangannya. Testing  dikatakan  berhasil  jika  error  terdeteksi,terutama mendapatkan  tambahan  informasi  mengenai  masalah dan status dari aplikasi. Testing  tidak  menemukan  kesalahan  adalah  “waste  of time” (Kaner et al. 1999).  
Level Testing
1.       Unit Test
Merupakan pengujian unit terkecil  seperti Classes, Web pages, dsb. Pengujian yang berdiri sendiri dan dilakukan selama implementasi 
2.       Integration Test
  Mengevaluasi interaksi unit terintegrasi yang di tes secara berbeda dan terpisah
3.       System Test
Merupakan testing yang komplit dan Sistem yang terintegrasi.
4.       Acceptance Test
bantuan klien yang berada dalam lingkungan sistem yang dekat dengan lingkungan produksi.  Menggunakan kondisi dan data real.
5.       Beta Test
  Merupakan tes yang informal (tanpa rencana dan kasus) yang mempercayakan pada kreativitas pengguna yang potensial.


Penguji Situs Web dibagi 2 sisi, yaitu :
1.       Pengujian di Local Host
  Sebelum  mengupload  situs  web,  dilakukan  pengujian  di server lokal terlebih dahulu.
a.       Pengujian Usability  (Pemanfaatan)
Parameter dari Usability:
·         Kemudahan situs untuk dipelajari
·         Efisien dalam penggunaan
·         Mudah untuk di ingat
·         Apakah situs memiliki kesalahan
·         Kepuasan pengguna akan website

b.      Pengujian Sistem Navigasi (Struktur)
Parameter dari sistem navigasi (struktur):
·         Apakah navigasi situs web mudah dipelajari
·         Apakah navigasinya sudah konsisten
·         Apakah dimungkinkan untuk adanya feedback
·         Apakah menawarkan alternatif navigasi lain
·         Apakah menyediakan pesan visual yang jelas
·         Apakah sudah menggunakan label yang jelas

c.       Pengujian Graphic Design (Desain Visual)
Pengujian  Desain  Web  dapat  diuji  dengan  berbagai ukuran  revolusi,  apakah  desain  web  mengalami kerusakan atau tidak.


Parameter yang digunakan:
·         Apakah penggunaan format image-nya sudah benar
·         Apakah komposisi warna sudah baik dan konsisten
·         Apakah layout grafiknya konsisten
·         Apakah text-nya mudah dibaca
·         Apakah penggunaan grafik memperkuat isi text
·         Apakah  penggunaan  animasi  sudah  ditempatkan   dengan tepat dan memperkuat isi text
·         Jika  dilihat  secara  keseluruhan,  apakah  sudah membentuk pola yang harmonis

d.      Pengujian Content
Parameter:
·         Apakah konten relevan dengan tujuan situs
·         Apakah konten berguna dan bermanfaat
·         Apakah  gaya  penulisan  dan  bahasa  yang  digunakan  sudah  sesuai dengan situs dan target penggunanya
·         Apakah  sudah  benar  penulisannya  dari  segi  bahasa  dan tanda baca
·         Apakah  sudah  memiliki  daftar  penjelasan  untuk  istilah-istilah khusus
·         Apakah memiliki arsip dari konten dan data-data lama
·         Apakah  informasi  sudah  objektif,  valid  disertai  data-data  dan penjelasan yang mendukung
·         Apakah  memiliki  daftar  referensi  dari  sumber  yang  authoritative (berwenang)
·         Jika  konten  berbentuk  multimedia,  apakah  berhubungan dengan isi situs web
·         Apakah konten memungkinkan dan sudah up-to-date.

e.      Pengujian Compability
Parameter:
·         Apakah  memberi  alternatif  untuk  browser  yang  tidak dapat melihat site
·         Jika  menggunakan  plug-in,  apakah  pengguna  mudah men-downloadnya
Pengujian Compatibility
·         Memastikan bahwa situs web dapat diakses dengan baik oleh pengguna, termasuk orang-orang cacat. 
·         Cara terbaik untuk memastikan bahwa suatu situs dapat diakses adalah dengan perencanaan yang tidak tergesa-gesa, pengembangan, pengujian dan evaluasi.

f.        Pengujian Loading Time
Untuk  menguji  loading  time,  sebaiknya  menggunakan kecepatan  akses  terlambat  agar  dapat  memastikan bahwa pengguna tersebut mau mengakses situs


g.       Pengujian Functionality
Dilakukan  dengan  menguji  fungsi-fungsi  yang  ada  pada situs, apakah berjalan atau tidak. Jika tidak maka dapat dilakukan  pengecekan  kode  apakah  sudah  ditulis dengan benar dan cara yang baik.

h.      Pengujian Accesibility
Memastikan bahwa situs web dapat diakses dengan baik oleh pengguna, termasuk orang-orang cacat.  Cara terbaik untuk memastikan bahwa suatu situs dapat diakses adalah dengan perencanaan yang tidak tergesa-gesa, pengembangan, pengujian dan evaluasi.

i.         Pengujian Interactivity
Dasar interaktivitas adalah hyperlinks (link) dan mekanisme feedback, pastikan bahwa keduanya dapat berfungsi dengan baik.


2.       Pengujian di Internet
·        Validasi HTML dan XHTML
·        Validasi CSS (Cascading Style Sheet)
·        Validasi Accessibility
·         Spesifikasi Testing
·         Error  dalam  konten  sering  ditemukan  dengan perhitungan manual atau pengukuran organisasi, contoh
·         proofreading.
·         Menguji  struktur  hypertext,  pastikan  halaman  ter-link dengan benar (bukan merupakan Broken Link).
·         Estetika, sebagai subjective requirement
·         Multi-platform  delivery,  sebagai  karakteristik performance yang berbeda dari seperangkat
      device.
·         Multilinguality dan Usability
Kegiatan Agile Approaches meliputi:
1.       Pair Programming
Akselerasi  pertukaran  pengetahuan  antara  developer,  developer – tester, secara umum antara tim. Merupakan  Software  Inspections  yang  membantu  mendeteksi  error lebih cepat.

2.       An on-site customer
  Tersedia  untuk  pertanyaan-pertanyaan  yang memperhatikan  requirement  setiap  saat  dan pengambilan keputusan.

3.       Continuous Integration
  Memastikan  bahwa  langkah  kecil  dapat  membantu meminimalkan  resiko  dari  perubahan  melalui  berbagai test untuk selanjutnya memverifikasi kesalahan sistem.

4.       Test-first Development
  Berarti  bahwa  test  dilakukan  sebelum  coding,  untuk memastikan  harus  berfikir  “what”  sebelum mengimplementasikan  “How”.  Tes  ini  otomatis,  jadi dapat digunakan untuk kelanjutan integrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Efek Menarik Untuk Blog