Selasa, 22 Oktober 2013

pertemuan 4



Manajemen Situs Web

Dalam membangun sistus web terdapatat beberapa elemen dari metodologi yang harus diperhatikan yaitu :
1.       Informasi audience
Informasi-informasi ini termasuk latar belakang pengguna, minat, dan semua perincian yang membantu untuk mempertajam informasi untuk dicocokkan dengan kebutuhan audience.
2.      Proposal
Berisi tentang informasi yang jelas tentang alasan dan ruang lingkup dari existensi web. Pernyataan yang Objektif sebuah pernyataan objektif yang berdasarkan pada proposal.
3.      nformasi Domain
Kumpulan pengetahuan dan informasi tentang subjek domain yang ada di cover web, yaitu informasi yang disediakan untuk audience web dan informasi yang dibutuhkan oleh perancang web.
4.      Spesifikasi Web
Adalah gambaran secara rinci dari batasan dan elemen yang akan ditampilkan di web.
5.      TampilanWeb
Adalah informasi yang akan dikirimkan kepada user. Tampilan tersebut adalah hasil dari rancangan dan proses implementasi pembangunan web.

Dalam perancangan situs web terdapat enam proses metodelogi pembuatan yaitu berikut:
1.       Perencanaan
Antisipasi dan memutuskan target untuk audience, tujuan dan sasaran dari informasi. Perencanaan juga dilakukan untuk informasi domain melewati sebuah proses pendefinisian, spesifikasi informasi pendukung yang harus dikumpulkan, bagaimana informasi dikumpulkan dan bagaimana informasi tersebut di up date.
2.       Analisis
Proses mengumpulkan dan membandingkan informasi tentang web dan pengoperasiannya dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas web secara keseluruhan.
3.      Perancangan
Sebuah proses yang dilakukan oleh perancang web, mengerjakan spesifikasi web, membuat keputusan tentang bagaimana komponen web diaktualisasikan.
4.      Implementasi
Proses dibangunnya web menggunakan Hyper Text Markup Language (HTML), sehingga proses implementasi mungkin lebih mirip dengan pengembangan software sebab menggunakan syntax yang spesifik untuk pengkodean struktur web dalam sebuah bahasa formasi dalam file komputer.
Implementasu memiliki beberapa teknik, antara lain adalah :
a.       Teknologi Program
·         Web server
Web server berfungsi untuk melakukan service.  Web  server  yang  ada  saat  ini  adalah  Microsoft  IIS (Internet  Information  Service),  Apache,  Microsoft  PWS (Personal Web Server), dan lain-lain. Bahasa  pemrograman  web  browser  dikenal  JavaScript, dan  CSS  yang  dikeluarkan  oleh  W3C  {World  Wide  Web Consortium).  Format  yang  digunakan  sudah  ada  standar  yang  jelas yaitu HTML.
·         Web browser 
Web browser berfungsi untuk memakai/meminta service.  Contoh  dari  Web  Browser  yaitu  Microsofit  IE  (lnternet Explore),  Netscape  Navigator,  Opera,  Magellan,  Mozilla Firefox, dan lain-lain. Bahasa  pemrograman  di  antaranya  PHP,  ASP,  dan lain-lain.
b.      Teknologi Client
Perancangan aplikasi client server harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.       Banyaknya client di dalam sistem.
2.       Apakah sistem menggunakan lebih dari satu DBMS.
3.       Kebutuhan update aplikasi di masa mendatang.

Saat ini arsitektur client-server yang banyak digunakan alam industri disebut two-tier architecture. Two-tier architecture pada arsitektur ini, server mengirim data dan client mengakses data. Server memainkan peranan yang dominan pada arsitektur ini. Keuntungan sistem ini adalah kesederhanaan dan kompatibilitas dengan sistem yang legal.
 Kemudian arsitektur client-server yang dikembangkan adalah three-tier architecture, Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan client. Server memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis (prosedur atau
constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host.
c.       Teknologi Server
Perkembangan  teknologi  Server  tidak  sepesat perkembangan perangkat komputer lain, mengingat market  server yang terbatas.  Salah  satu  fungsionalitas  dari  server  adalah  sebagai  web server  yang  memungkinkan  server  tersebut  mengelola beberapa  website  dan  melayani  browser  dari  klien  yang  mengakses halaman yang terdapat dalam website tersebut.   Sebuah  web  server  mampu  memberikan  layanan  halaman web, file, gambar, atau data kepada klien yang mengakses.
Web  server  adalah  fungsionalitas  yang  paling  umum  yang diimplementasikan dalam sebuah server. Sebuah  web  server  dapat  mengelola  beberapa  website dan setiap website dapat diakses oleh beberapa klien. Dampak dari sentralisasi informasi ini adalah kebutuhan akan sistem server yang dituntut untuk mampu melayani sebanyak  apapun  klien  yang  mengakses.  Selain  itu sentralisasi  ini  menjadikan  internet  yang  tanpa  batas, diisi  oleh  penyedia  informasi  yang  sifatnya  masih terbatas.
d.      Teknologi Content
Teknologi content yang saat  ini terkenal  dan  banyak  digunakan adalah Content  Management System (CMS).  CMS adalah suatu software yang berguna untuk memanipulasi (menambah,  mengedit  atau  menghapus)  content  atau  isi dari suatu situs web.  CMS  memungkinkan  dilakukan  tanpa  pengguna  harus belajar HTML atau bahasa pemrograman web. Dengan  CMS  update  (perubahan)  isi  situs  dari  mana  saja selama  terhubung  ke  internet  dan  melakukan  update  atau perubahan isi  situs tanpa harus  mengutak-atik layout atau struktur  dari  situs  dan  tool  atau  alat  yang  digunakan hanyalah web browser. 
Sedangkan yang membangun isi atau content adalah author dengan kedudukan yang cukup penting karena suatu intranet tanpa content tidak punyai nilai apa-apa.
Webmaster adalah peranannya dapat dikatakan sebagai komplimen dari seorang manajer jaringan. Tugas-tugas yang banyak ditemui, berkaitan dengan pendaftaran nama domain (domain name), penginstalasian dari Web servers bahkan sampai pada penyiapan konsep dari perjanjian kerja dengan penyedia layanan (service providers), pencatatan prestasi (performance monitoring), dan implementasi dari scripts khusus serta bermacam antar muka (intefaces), termasuk misalnya modul-modul pengamanan, akses pada basis data maupun antar muka e-mail.

Adapun Fungsi pengguna web yaitu :
1.       Administrator
Administrator adalah individu yang bertanggung jawab terhadap proses manajemen dan kebijaksanaan dari isi content) serta untuk membangun halaman-halaman dari perantara jasa (broker pages) ditempat sendiri (on-site) maupun pada direktori ataupun melalui perangkat bantu navigasi dilokasi luarnya (off-site). Termasuk juga dalam tugas ini penetapan pagar-pagar pengaman (fire-walls) serta menyajikan kiat-kiat strategi pengamanan, serta berwenang menindak melalui penyidikan dimana perlu, atas ketidak taatan terhadap kebijaksanaan dan prosedur yang berkaitan dengan isi (content) dari kelompok serta lain-lain, termasuk yang kemunculan tidak secara formal.
2.       Publisher
Isi atau content formal dari Intranet menjadi tanggung jawab dari Publisher.
3.       Editor
Editor bertanggung jawab atas pembentukan dan perawatan content yang terkait dengan lingkup individual dari intranet.
5.       Promosi
Proses mengendalikan semua masalah promosi di web. Termasuk di dalamnya bagaimana web ini dikenal eksis oleh komunitas on line melewati publisitas, sebaik bisnis atau hubungan informasi lain dengan web yang lain.
6.       Inovasi
Proses pengembangan dan perbaikan secara terus menerus.

Content Management System
Content Management System (CMS) adalah denyut nadi sebuah portal atau isi dari portal. Sebuah  portal  yang  baik  akan  selalu  berusaha menampilkan isi terbaru bagi para pengunjungnya.  Isi  dari portal biasanya  terdiri  dari  teks,  gambar,  video,  suara,  dan lain sebagainya.
Dalam  ilmu  komputer  terdapat aturan-aturan untuk menjaga keajegan  proses  pembuatan halaman-halaman  di  portal  secara  efisien  dan  efektif aturan  tersebut  biasa disebut  Sistem Manajemen Isi (SMI).  Dalam bahasa Inggris SMI dikenal dengan sebutan CMS (Content Management System).
SMI  adalah  sebuah  aplikasi  komputer  yang  digunakan untuk mengatur alur kerja yang diperlukan untuk membuat, menyunting,  memeriksa,  indeks,  pencarian,  arsip,  dan menerbitkan  pelbagai  jenis  media  dijital  dan  elektronik, baik  yaang  berupa  teks,  gambar,  maupun  gambar bergerak. SMI  berfungsi  untuk  menyimpan,  pengendalian,  versi,  dan penerbitan  dokumen  tertentu  seperti  berita,  manual operator, manual teknik, panduan penjualan, emasaran, dan brosur. 
SMI  sering  digunakan  dalam  aplikasi  berbasis  web generasi 2.0 karena  dalam web generasi 2.0 terjadi pemisahan antara tampilan dan pengaturan isi web. SMI terdiri dari dua struktur yaitu:
1.       Frontend  adalah  tampilan  halaman  web,  yaitu  halaman yang diakses oleh pengunjung umum. 
2.       Backed  adalah  bagian  administrasi  yang  hanya  bisa diakses  sang  pemilik  portal  maupun  orang-orang  yang telah  ditunjuk  untuk  melakukan  manajemen  portal  atau istilah umumnya halaman admin (admin page). 
SMI  berbeda  dengan  aplikasi  penyunting  HTML  seperti Bluefish,  Microsoft  FrontPage,  Dreamweaver,  Notepad, maupun Text Editor.  SMI juga memungkinkan pengelola menyimpan data di satu tempat,  mengontrol  hak  akses,  dan  alur  kerja  partisipasi pengguna (user) dalam pengembangan portal.  SMI memudahkan proses penciptaan sebuah portal dinamis yang kaya akan isi tapi mudah dioperasikan oleh pengelola atau administrator. Kegiatan  menambah,  memperbaharui,  dan  menghapus  isi dapat dilakukan sendiri tanpa campur tangan langsung dari webmaster.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Efek Menarik Untuk Blog